Jumat, 03 Juli 2020

Seks Dengan Pacar Kakak Ku


NagaQQ - Perkenalkan namaku Rani, aku anak kedua dari orangtuaku. Aku mempunyai kakak perempuan bernama kak Ranti. Dia sudah kuliah dan aku amsih SMA. Sebagai anak perempuan, aku dan kakak ku sama-sama mempunyai tubuh yang seksi namun aku lebih cantik dari kakak ku, karena wajahkuyang lebih mirip dengan mama ku yang juga cantik, dan kakak ku yang cenderung mirip dengan papa ku. Aku memiliki perawakan tinggi 165cm, berat badan 55kg membuat tubuhku terlihat langsing dan sital. Aku juga mempunyai payudara yang gak terlalu besar namun sangat padat dan berisi, dan juga pantatku yag montok menjulang kebelakang, membuat aku sangat percaya diri ketika aku menggunakan celana pendek sekali.

BACA JUGA :  Pacarku Masih Perawan

Sebagai anak bontot, aku sering ditinggal oleh papa dan mama ku, kadang juga ditinggal kakak ku juga yang keluar dengan pacarnya yang bernama mas Andre. Mas Andre menurutku termasuk laki-laki yang ganteng dan juga memiliki tubuh yang langsing. Sungguh perawakn seperti mas Andre yang menjadi idamanku. Hingga kalau mas Andre maen dirumah aku sering mencuri pandang untuk memandangnya.

Siang itu aku sendirian. orangtua ku dan Mbak Ranti pergi ke jakarta untuk berkungung ke rumah saudara. Aku tidak bisa ikut karena ada kegiatan sekolah yang tidak bisa aku tinggalin. Daripada bengong sendirian aku iseng bersih-bersih rumah. Pas aku lagi bersihin kamar Mbak Ranti aku nemu sekeping VCD. Ketika aku merhatiin sampulnya.. astaga!! ternyata gambarnya sepasang bule yang sedang berhubungan sex. Badanku gemetar, jantungku berdegup kencang.

Pikiranku menerawang saat kira-kira 1 bulan yang lalu aku tanpa sengaja mengintip Mbak Ranti dengan pacarnya sedang berhubungan badan. Sejak itu aku sering bermasturbasi membayangkan sedang bersetubuh. Tadinya aku bermaksud mengembalikan vcd tersebut ke tempatnya, tapi aah.. mumpung sendirian aku memutuskan untuk menonton film tersebut. Jujur aja aku beriaru sekali ini nonton blue film. Begitu aku nyalain di layar TV terpampang sepasang bule yang sedang saling mencumbu.

Pertama mereka saling berciuman, kemudian satu persatu pakaian yang melekat mereka lepas. Si cowok mulai menciumi leher ceweknya, kemudian turun ke payudara. Si cewek tampak menggeliat menahan nafsu yang membara. Sesaat kemudian si cowok mejilati vaginanya terutama di bagian klitorisnya. Si cewek merintih-rintih keenakan. Selanjutnya gantian si cewek yang mengulum kontol si cowok yang sudah ereksi. Setelah beberapa saat sepertinya mereka tak tahan lagi, lalu si cowok memasukkan kontolnya ke vagina cewek bule tadi dan langsung disodok-sodokin dengan gencar. ”

Sejurus kemudian mereka berdua orgasme. Si cowok langsung mencabut rudalnya dari vagina kemudian mengocoknya di depan wajah ceweknya sampai keluar spermanya yang banyak banget, si cewek tampak menyambutnya dengan penuh gairah. Aku sendiri selama menonton tanpa sadar bajuku sudah tidak karuan. Kaos aku angkat sampai diatas tetek, kemudian braku yang kebetulan pengaitnya di depan aku lepas. Kuelus-elus sendiri tetekku sambil sesekali kuremas, uhh.. enak banget. Apalagi kalo kena putingnya woww!! Celana pendekku aku pelorotin sampe dengkul, lalu tanganku masuk ke balik celana dalam dan langsung menggosok-gosok klitorisku. Sensasinya luar biasa!! Makin lama aku semakin gencar melakukan masturbasi, rintihanku semakin keras. Tanganku semakin cepat menggosok klitoris sementara yang satunya sibuk emremas-remas toketku sendiri. 

Dan, “Oohh.. oohh..” Aku mencapai orgasme yang luar biasa. Aku tergeletak lemas di karpet. Tiba-tiba, bel pintu berbunyi. Tentu saja aku gelagapan benerin pakaianku yang terbuka disana-sini. Abis itu aku matiin vcd player tanpa ngeluarin kasetnya. “Gawat!” pikirku. “Siapa ya? Jangan-jangan pa-ma! Ngapain mereka balik lagi?”. Buru-buru aku buka pintu, ternyata di depan pintu berdiri seorang cowok keren. Rupanya Mas Andre pacar Mbak Ranti dari Bandung.

“Halo Rani sayang, Mbak Ranti nya ada?” “Wah baru tadi pagi ke Jakarta. Emang tidak telpon Mas Andre dulu?”
“Waduh tidak tuh. Gimana nih mo ngasi surprise malah kaget sendiri.”
“Telpon aja HP-nya Mas, kali aja mau balik” usulku sekenanya.

Padahal aku berharap sebaliknya, soalnya terus terang aku diem-diem aku juga naksir Mas Andre. Mas Andre menyetujui usulku. Ternyata Mbak Ranti cuman ngomong supaya nginep dulu, besok baru balik ke Bandung, sekalian ketemu disana. Artinya ada kesempatan Aku mempersilakan Mas Andre.

Setelah mandi kami makan malam bareng. Aku perhatiin tampang dan bodi Mas Andre yang keren, kubayangkan Mas Andre sedang telanjang sambil memperlihatkan kontolnya. tidak sulit untuk ngebayangin karena aku kan pernah ngintip Mas Andre ama Mbak Ranti lagi ngentot. Rasanya aku pengen banget ngerasain kontol masuk ke vaginaku, abis keliatannya enak banget tuh.

“Ada apa Rani, Kok ngelamun, mikirin pacar ya?” tanyanya tiba-tiba.
“Ah, tidak Mas, Rani bobo dulu ya ngantuk nih!” ujarku salting.
“Mas Andre nonton TV aja tidak papa kan?”
“tidak papa kok, kalo ngantuk tidur aja duluan!” Aku beranjak masuk kamar.

Setelah menutup kintu kamar aku bercermin. Bajuku juga kulepas semua. Wajahku cantik manis, kulitku sawo matang tapi bersih dan mulus. Tinggi 165 cm. Badanku sintal dan kencang karena aku rajin senam dan berenang, apalagi ditunjang toketku yang 36B membuatku tampak sexy. Jembutku tumbuh lebat menghiasi vaginaku yang indah. Aku tersenyum sendiri kemudian memakai kaos yang longgar dan tipis sehingga meninjolkan kedua puting susuku, bahkan jembutku tampak menerawang.

Aku merebahkan diriku di atas kasur dan mencoba memejamkan mata, tapi entah kenapa aku susah sekali tidur. Sampai kemudian aku mendengar suara rintihan dari ruang tengah. Aneh! Suara siapa malam-malam begini? Astaga! Aku baru inget, itu pasti suara dari vcd porno yang lupa aku keluarin tadi, apa Mas Andre menyetelnya? Penasaran, akupun bangkit kemudian perlahan-lahan keluar.

Sesampainya di ruang tengah, deg!! Aku melihat pemandangan yang mendebarkan, Mas Andre di depan TV sedang menonton bokep sambil ngeluarin kontolnyadan mengelusnya sendiri. Wah.. batangnya tampak kekar banget. Aku berpura-pura batuk kemudian dengan tampang seolah-olah mengantuk aku mendekati Mas Andre. Mas Andre tampak kaget mendengar batukku lalu cepat-cepat memasukkan kontolnya ke dalam kolornya lagi, tapi kolornya tidak bisa menyembunyikan tonjolan tongkatnya itu.

“Rani tidur ya?” Mas Andre tampak salah tingkah, kemudian dia hendak mematikan vcd player.”
“Iya nih Mas, gerah eh tidak usah dimatiin, nonton berdua aja yuk!” ujarku sambil menggeliat sehingga menonjolkan pepaya bangkokku.
“Oh iya deh.” Kamipun lalu duduk di karpet sambil menonton.

Aku mengambil posisi bersila sehingga memekku mengintip keluar dengan indahnya.

“Mas, gimana sih rasanya bersetubuh?” tanyaku tiba-tiba.

“Eh kok tau-tau nanya gitu sih?” Mas Andre agak kaget mendengar pertanyaanku, soalnya saat itu matanya asyik mencuri pandang ke arah selakanganku. Aku semakin memanaskan aksiku, sengaja kakiku kubuka lebih lebar sehingga vaginaku semakin terlihat jelas.

“Alaa tidak usah gitu! Aku kan pernah ngintip Mas sama Mbak Ranti lagi gituan.. tidak papa kok, rahasia terjaga!”

“Oya? He he he yaa.. enak sih.” Mas Andre tersipu mendengar ledekanku.

Akupun melanjutkan, “Mas, vaginaku sama punya Mbak Ranti lebih indah mana?” tanyaku sambil mengangkat kaosku dan mengangkangkan kakiku lebar-lebar so memekkupun terpampang jelas,

“Ehh bagusan punyamu.”
“Terus kalo toketnya montokan mana?” kali ini aku mencopot kaosku sehingga payudara dan tubuhku yang montok itu telanjang tanpa sehelai benang yang menutupi.

“Aaanu.. lebih montok dan kencengan tetekmu!” Mas Andre tampak melotot menyaksikan bodiku yang sexy. Hal itu malah membuat aku semakin terangsang.

“Sekarang giliran aku liat punya Mas Andre!” Karena sudah sangat bernafsu aku menerkam Mas Andre.

Kucopoti seluruh pakaiannya sehingga dia bugil. Aku terpesona melihat tubuh bugil Mas Andre dari dekat. Badannya agak langsing tapi sexy. kontolnya sudah mengacung tegar membuat jantungku berdebar cepat. Entah kenapa, kalo dulu ngebayangin bentuk burung cowok aja rasanya jijik tapi ternyata sekarang malah membuat darahku berdesir.

“Wah gede banget! Aku isep ya Mas!” Tanpa menunggu persetujuannya aku langsung mengocok, menjilat dan mengulum batang kemaluannya yang gede dan panjang itu seperti yang aku tonton di BF.

“Slurp  hmmmh.” Ternyata nikmat sekali mengisap kontolnya. Aku jepit kontolnya dengan kedua susuku kemudian aku gosok-gosokin, hmm nikmat banget! Mas Andre akhirnya tak kuat menahan nafsu. Didorongnya tubuh sintalku hingga terlentang lalu diterkamnya aku dengan ciuman-ciuman ganasnya. Tangannya tidak tinggal diam ikut bekerja meremas-remas kelapa gadingku.

“Ahh mmh.. yesh uuh.. enak mas” Aku benar-benar merasakan sensasi luar biasa. Sesaat kemudian mulutnya menjilati kedua putingku sambil sesekali diisap dengan kuat.

“Auwh geli nikmat aah ouw!” Aku menggelinjang kegelian tapi tanganku justru menekan-nekan kepalanya agar lebih kuat lagi mengisap pentilku.

Sejurus kemudian lidahnya turun ke vaginaku. Tangannya menyibakkan jembutku yang rimbun itu lalu membuka vaginaku lebar-lebar sehingga klitorisku menonjol keluar kemudian dijilatinya dengan rakus sambil sesekali menggigit kecil atau dihisap dengan kuat.

“Yesh.. uuhh.. enak mas.. terus!” jeritku.
“Slurp Slurp, vaginamu gurih banget Rani mmh”.

Mas Andre terus menjilati vaginaku sampai akhirnya aku tidak tahan lagi.

“Mas.. ayo.. masukin kontolmu, aku tidak tahan..”



Mas Andre lalu mengambil posisi 1/2 duduk, diacungkannya kontolmnya dengan gagah ke arah lubang vaginaku. Aku mengangkangkan kakiku lebar-lebar siap menerima serangan rudalnya. Pelan-pelan dimasukkannya batang rudal itu ke dalam vaginaku

“Aauw sakit Mas pelan-pelan akh..” Walaupun sudah basah, tapi vaginaku masih sangat sempit karena aku masih perawan.

“Au.. sakit” Mas Andre tampak merem menahan nikmat, tentu saja dibandingkan Mbak Ranti vaginaku jauh lebih menggigit. Lalu dengan satu sentakan kuat sang rudal berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh dasarnya.

“Au.. sakit..” Aku melonjakkan pantatku karena kesakitan. Kurasakan darah hangat mengalir di pahaku, persetan! Sudah kepalang tanggung, aku ingin ngerasain nikmatnya bercinta. Sesaat kemudian Mas Andre  memompa pantatnya maju mundur.

“Jrebb! Jrebb! Jrubb! Crubb!” “Aakh! Aakh! Auw!” Aku menjerit-jerit kesakitan, tapi lama-lama rasa perih itu berubah menjadi nikmat yang luar biasa. vaginaku serasa dibongkar oleh tongkat kasti yang kekar itu,

“Ooh.. lebih keras, lebih cepat” Jerit kesakitanku berubah menjadi jerit kenikmatan. Keringat kami bercucuran menambah semangat gelora birahi kami. Tapi Mas Andre malah mencabut kontolnya dan tersenyum padaku. Aku jadi tidak sabar lalu bangkit dan mendorongnya hingga telentang. Kakiku kukangkangkan tepat di atas kontolnya, dengan birahi yang memuncak kutancapkan batang bazooka itu ke dalam memekku.

“Jrebb.. Ooh..” aku menjerit keenakan, lalu dengan semangat 45 aku menaik turunkan pantatku sambil sesekali aku goyangkan pinggulku.
“ehhmm.. enak banget vaginamu nggigit banget sayang.. kontolnya serasa diperas”
“Uggh.. yes.. uuh.. auwww.. kontolnya juga hebaat, memekku serasa dibor” Aku menghujamkan pantatku berkali-kali dengan irama sangat cepat.

Aku merasa semakin melayang. Bagaikan kesetanan aku menjerit-jerit seperti kesurupan. Akhirnya setelah setengah jam kami bergumul, aku merasa seluruh sel tubuhku berkumpul menjadi satu dan dan “Aah mau orgasme Mas..” Aku memeluk erat-erat tubuh atletisnya sampai Mas Andre merasa sesak karena desakan susuku yang montok itu.

“Kamu sudah sayang? sekarang giliran aku!” Aku mencabut vaginaku lalu Mas Andre duduk di sofa sambil mememerkan ‘tiang listriknya’. Aku bersimpuh dihadapannya dengan lututku sebagai tumpuan. Kuraih kontol besarnya itu, kukocok dengan lembut. Kujilati dengan sangat telaten. Makin lama makin cepat sambil sesekali aku isap dengan kuat,

“Crupp.. slurp.. mmh..” “Oh yes.. kocok yang kuat sayang!” Mas Andre mengerang-erang keenakan, tangannya meremas-remas rambutku dan kedua bola basket yang menggantung di dadaku. Aku semakin bernafsu mengulum. Menjilati dan mengocok kontolnya.

“Crupp crupp slurp!” “Ooh yes.. terus sayang yes.. aku hampir keluar sayang!” Aku semakin bersemangat ngerjain kontolbig size itu.

Makin lama makin cepat dan “Crootttttt” kontolnya menyemburkan sperma banyak sekali sehingga membasahi rambut wajah, tetek dan hampir seluruh tubuhku. Aku usap dan aku jilati semua maninya sampai licin tak tersisa, lalu aku isap kontolnya dengan kuat supaya sisa maninya dapat kurasakan dan kutelan. Akhirnya kami berdua tergeletak lemas diatas karpet dengan tubuh bugil bersimbah keringat. Malam itu kami mengulanginya hingga 4 kali dan kemudian tidur berpelukan dengan tubuh telanjang. Sungguh pengalaman yang sangat mengesankan. Agen BandarQ
NagaQQ

0 komentar:

Posting Komentar