Jumat, 17 Juli 2020

Bermain Cinta Dengan Istri Temanku


NagaQQ - Perkenalkan namaky Harman ,hari minggu aku janjian sama temenku yang bernama Jerry mau ke rumah temenku semasa kuliah dulu. Jerry adalah salah satu temen kuliahku dulu, dan kini udah berkeluarga sementara aku masih bujangan. Tapi sejak setaun pernikahaannya dengan Sara masih belum juga punya momongan. Sara adalah adik tingkat kami semasa kuliah dulu.

BACA JUGA :  Tante Caca Yang Sexy

Jerry saat ini tinggal di rumah mertuanya kota, sore itu aku jemput dia di rumah Sara. Tapi setibanya di situ, Sara bilang kalau Jerry baru saja pergi nganter ibu dan bapak mertuanya ke rumah saudaranya untuk sebuah keperluan. Sara sendiri nggak ikut lantaran sore itu dia ngedadak agak meriang.

"Tunggu aja dulu deh, Harman ," kata Sara padaku. Karena udah terbiasa main ke rumahnya, akupun langsung aja nyelonong masuk ke ruang tv. "Kamu sendirian aja nich Sara di rumah. Mana pembokat lu?" tanyaku sambil langsung rebahan di karpet biru di depan tv. "He-eh nich, tadinya aku mo ikut ma Mama. Tapi nggak tau kenapa tiba-tiba meriang gini. Si Ani (pembokatnya) lagi pulang kampung tuh," ujar Sara sambil bawain aku minuman hangat.

"kamu masuk angin ya Sara ?" tanyaku sambil nyeruput segelas teh hangat yang disediain Sara. "Minum obat dong Sara ," kataku lagi sambil ngeliat ke arah Sara yang duduk bersila di atas kursi, sementara aku masih rebahan di karpet. "Atau dikerokin tuh, biar anginnya pada mabur," ujarku bercanda.

"Maunya sih, tapi si Ani-nya lagi nggak ada nich," kata Sara. "Suami kamu dong suruh ngerokin" kataku lagi. "Huu boro-boro mau ngerokin, suruh mijatin ajapun males-malesan," ujar dia. "Gua yang ngerokin mau nggak?" kataku bercanda. "Mau sih, tapi malu ah," Sara tertawa geli. "Ngapain mesti malu ama gua, gua kan temen suami lu." kataku sambil nggak yakin kalau Sara bener-bener mau kukerokin. "Nggak ah, nggak mau dikerokin. Pijitin aja deh Harman kalau kamu mau. Ntar gua bingung ditanya Jerry siapa yang ngerokin." pinta Sara sambil terkekeh.

Aku langsung nyuruh dia duduk di lantai nyandar ke kursi. Sementara aku duduk di kursi tepat di belakang punggungnya. Sara dan aku nggak ada perasaan apa-apa, makanya dia mau aku yang mijatin. Sambil ngobrol kesana-kemari, aku terus mijatin pundak ma leher bagian belakang Sara. "Ke bawah dikit dong Harman. Ke punggungnya." pintanya sambil ngegeser duduknya agak maju. Aku nurut aja, sambil terus mijatin dia yang sambil nonton tv.

"kamu lepasin tali BH-nya dong, ngehalangin nih," kataku. Sara langsung ngelepas BHnya dan ngeletakin begitu aja di sampingnya. Aku mulai mikir yang ngeres-ngeres ngeliat BH Sara segede gitu. Aku ngebayangin berarti gede juga isi BH itu. "Aku sambil tiduran ya Harman." pintanya sambil terus telungkup di atas karpet di depan tv. Aku pun turun dan duduk disamping tubuhnya. Aku mulai mandangian pantatnya yang gempol, lalu turun ke bagian pahanya yang terlihat putih karena Sara waktu itu cuma pake celana pendek doang.

Tanganku mulai kupermainkan agak nakal sedikit, sambil berharap ngeliat reaksi Sara. Persis di dipunggung dibelakang bagian toketnya, aku mulai sedikit nakal memainkan jari-jariku. Kuturunkan sedikit jari-jariku supaya meraba sedikit saja bagian toketnya. "Geli ih Harman," ujarnya tapi diam saja. "Kena ya? Sorry deh Sara" ujarku pura-pura kaget. Sara diem aja dengar jawabanku itu.

"Sara, buka aja deh kaosnya," pintaku. "Nggak ah, ntar Jerry dateng gimana?" tanyanya ragu. "Ya cepet-cepet di pake lagi dong ntar." jawabku singkat. Agak sedikit malu kulihat wajah Sara ketika dia duduk sebentar dan membuka kaosnya dan cepat-cepat telungkup lagi. Pikiranku saat itu bener-bener ngeres banget. Ingin rasanya aku memeluk Sara dan merasakan hangatnya tubuh istri temenku itu. Tapi aku malu.
Dengan sedikit ragu, aku mulai memberanikan diri untuk meremas bagian pinggir-pinggir toket Sara dari belakang. Sara terlihat agak kaget melihat kenekatanku, tapi dia diam saja. Malah sedikit-sedikit Sara membiarkan jari-jariku nyelusup makin meremas toketnya itu. "Geli Harman,,," Sara agak mengerang. "Sorry ya Sara, aku bener-bener nggak tahan pengen megangin tetek kamu," kataku aga gemetar. "Nggak apa-apa kan Sara, Sorry ya," kataku semakin gemeteran. Sara begitu mendengar pertanyaanku itu, tanpa kusangka menggeleng pelan.

Birahiku yang semakin meningkat, tak mampu lagi aku tahan. Kuraih tubuh Sara agar sama-sama duduk dan kubalikan badannya agar menghadapku. Cepat-cepat aku tempelkan bibirku ke bibir Sara. Sara yang masih keliahatan kaget melihat kenekatanku, terdiam dan mulai bereaksi dengan membalas ciumanku.

Seperti orang kesurupan, kami yang sama-sama sedang nafsu dengan cepat saling menjilat bibir kami masing-masing. Tanganku pun dengan cepat meremas toket Sara sementara tangan Sara terus mengusap-ngusap bagian punggungku yang kini sudah telanjang dada. Kuraih tubuh Sara agar berdiri. Dan dengan satu tanganku, ku tarik celana pendek Sara agar melorot ke bawah. Sara tidak diam ketika tanganku sudah menarik celana pendeknya termasuk CD-nya juga. Dia dengan gugupnya membuka kancing celana jeans ku dan menarik turun resleting celanaku. Aku membantunya dengan menurunkan sendiri celana dalam dan jeans ku hingga kami sama-sama telanjang saling berpelukan dalam posisi masing-masing berdiri.

"Masukin ya Sara," pintaku ketika tangan Sara dengan ganasnya meremas-remas kontolku yang sudah sangat tegang itu. Sara hanya mengangguk pelan ketika kontolku kuarahkan kebagian selangkangan Sara yang sudah sangat basah itu.

"Shhhh,,,, ahhh.." Sara mengerang. "Ahhhh,,, cepetan Harman, ntar Jerry keburu dateng,,," katanya sambil terus merenggangkan selangkangannya. "Ahhhhh,,, Sara...." kataku tak tahan merasakan kocokan tangan Sara di kontolku. Dengan posisi terus berdiri, kontolku kini sudah tepat di depan memek Sara yang basah. Pelan-pelan kumasukan dengan bimbingan tangan Sara. "Pelan-pelan Harman ,, ahhhh,,,,ahhhhh,,, Harman ......." Sara mengerang sambil memelukku erat sekali ketika kontolku mulai menancap ke dalam vagina itu.



"Sara ahemmm," erangku merasakan nikmatnya menyetubuhi istri temanku itu. "Cepat Harman ,,, cepetin lagi keluar-masukinnya Harman ,,,,,," Sara merengek seperti seorang bayi yang minta cepat-cepat disusui oleh ibunya. "Iya Sara ,,, segini enak Sara ,,," tanyaku sambil kuisapi lidah Sara yang menjulur-julur keluar dari mulutnya. Sara hanya menganggung mengiyakan pertanyaanku.

"Harman ,,,, aku pengen keluar Harman ,,,, lebih cepet lagi Harman ,,,," pinta Sara sambil tubuhnya menggelinjang kekiri-kekanan. Aku yang sebenernya juga sudah pengen keluar, semakin mempercepat kocokan kontolku keluar-masuk memek Sara yang seluruh tubuhnya sudah kelihatan menegang hebat sekali.

"Aaauuuu,,,,, Harman ,,,, aku keluar Harman ,,,,," Sara meregang sambil menggigit pundakku. "Aku juga Sara ,,,," kataku juga hampir bersamaan. Kupeluk tubuh Sara yang kelihatan sangat kecapaian, Sara tersenyum ketika keningnya aku cium. "Makacih ya Harman ,,," bisiknya sambil senyum-senyum. "Iya, makasih juga Sara ,,," kataku sambil terus kupeluk dia.

Lama kami saling berpelukan masih dalam keadaan telanjang sambil duduk di depan tivi di atas karpet. Tiba-tiba Sara meraih BH dan kaosnya. Dengan manjanya, dia minta dipakaikannya olehku. "Pakein dong Harman ,, ntar keburu dateng suami gua lho." pintanya. Aku langsung memakaikan BH dan kaosnya sambil tanganku mencari-cari kesempatan untuk meremas toketnya yang sudah sedikit mengendur lagi. "Udah ah,,, besok-besok kan bisa lagi Harman ..."

Kini kami sudah saling memasang pakaian masing-masing, tapi kami sepertinya masih tak ingin terpisahkan. Kami masih saling berpelukan di atas kursi ketika suara mobil kijang yang dikemudikan Jerry terdengar memasuki halaman. Sara buru-buru bangkit dari pelukanku. "Jerry dateng," bisiknya padaku. Sambil bangkit, dia sempat mencium pipiku sekali saja. "Besok-besok lagi ya Harman ,,," katanya manja. Aku hanya mengangguk sambil merhatiin Sara yang terus berlari ke arah pintu depan.

Aku masih duduk sambil nonton tv ketika si Jerry menyapaku. "langsung pergi Harman . Anak-anak udah pada nunggu nih. kamu udah lama ya? Sorry aku nganter mertuaku dulu tadi," katanya tanpa kutanya. Sara yang denger itu bilang "Iya tuh, si Harman udah dari tadi nungguin kamu Jerry . Buruan sana pergi, ntar keburu bubaran deh acaranya," kata Sara sambil menggandeng tangan suaminya dengan mesra hingga ke pintu depan rumahnya. Agen BandarQ
NagaQQ

0 komentar:

Posting Komentar