Kamis, 09 Juli 2020

Aku Menjadi Pemuas Nafsu


NagaQQ - Perkenalkan namaku Anji, waktu itu  ayahku memerlukan seorang tenaga luar untuk bagian pemasangan iklan, namun karena jam kerjanya tidak terlalu panjang usulan ayahku ditolak oleh bossnya jika harus memperkejakan orang khusus untuk bagian ini. Entah ide dari mana saya yang saat itu masih kuliah ditarik ayah untuk mengisi bagian tersebut, dengan jam kerja pukul 1 siang sampai dengan pukul 5 sore, jelas saya bisa kerjakan setelah pulang sekolah.

BACA JUGA :  Puaskan Nafsu Tante Lala

Hari-hari pertama bekerja saya di-training ke perwakilan resmi harian ibukota yang kesemuanya bermarkas di jalan Gajah Mada Jakarta. Semua berita harian nasional saya telah kenal, dan dari sekian banyak biro iklan yang ke sana, hanya saya lah yang paling muda. Setiap selesai saya diwajibkan kembali ke kantorku yang di daerah Kota. Bosku telah cukup umur, dan kalau hitungan teliti sekali, namun lamanya minta ampun, biasanya menunggu Bosku menghitung, saya duduk- duduk di belakang ruangan kantor yang memang khusus tempat ngumpulnya para sales dari divisi lain. Dan di ruangan kantor depan hanya ada 4 orang, satu di antaranya adalah putri tunggal Bosku yang menjabat sebagai direktur operasional, orangnya putih bersih, tinggi sekali mungkin 180 cm-an, saat itu kalau berdiri saya paling sepundaknya. Selalu mengenakan span pendek dengan stoking hitam. Panggulnya ketika berjalan hampir dipastikan seluruh orang menengoknya. Bokongnya yang bulat dan dadanya yang membusung menambah daya tariknya sebagai wanita.

Sebenarnya putri Bosku ini pengantin baru, namun entah kenapa malah tidak betah di rumah, kadang-kadang saya kalau lagi telat bisa sampai jam 19.00 malam dan diamasih ada di kantor. Menurut gosip yang beredar di kalangan sales (saya sering menguping). Suaminya impoten dan saya tahu bahwa panggul, bokong dan payudaranya bagus pun dari hasil nguping, karena saat itu saya kurang mengerti masalah itu, yang jelas melihat paha sedikit saja, kemaluanku langsung berdiri dengan tegaknya, ditambah lagi saya sering baca buku porno, jelas hasilnya onani 3-5 kali per hari. Setiap ada kesempatan pasti saya langsung onani, kebanyakan di WC, terutama di WC kantor, pokoknya setiap ada kesempatan.

Saya sering sekali membayangkan putri Bosku ini ketika onani, terutama kalau di WC kantor. Sebenarnya saya sih tidak bodoh-bodoh amat dalem urusan itu, perjaka saya pun telah kulepas di lokasi WTS Kali Jodo, namun kan tidak mungkin saya ke situ setiap hari, dari mana uangnya?Padahal buat pertarungan, saya punya modal yang cukup. saya pernah di WC sekolah dengan temanku mengukur besar penis kami, dan ternyata saya jadi pemenang, baik dalem panjang maupun Diameternya. Alhasil saya pun dijuluki di sekolah “konde” alias “kemaluan gede”. Nah saat onani saya pun berkhayal begitu, saya bagai seorang pahlawan yang dapat memuaskan wanita-wanita kawwan onaniku dengan senjata kebanggaanku.

Tak terasa 3 bulan telah saya bekerja, sampai pada suatu hari, karena ada iklan kolom yang jumlah uangnya besar dan pada teksnya terdapat kesalahan, saya harus menunggu sampai malam, dan sialnya hasil perbaikannya malah membuat salah jumlah giro yang saya bawa, untunglah bagian kasir masih berbaik hati dan menukarkannya dengan tanda terima sementara. Pukul 19:30 saya sampai di kantor, lampu telah dimatikan semua, hanya pos satpam dan ruangan putri Bosku saja yang masih menyala, saya langsung ke ruangannya.

“Selamat malam Bu,”aku.
“Malam, baru selesai Anji ?”
“Yah Bu, tadi ada kesalahan, jadi harus menunggu.”
“Oh..”
“Sekarang saya mau laporan dengan siapa, Bu?” tanya saya .
“Oh ya Mama telah pulang, sini saya yang hitung!” saya meyerahkan semua bon kepadanya.
“Saya tunggu di luar, Bu,” saya pamitan.
“Silakan,” jawabnya singkat
Saya menuju kantor belakang, ternyata tak ada seorangpun di sana, mungkin telah terlalu malam. saya segera ke kamar mandi dan mengkhayalkan making love dengan putri Bosku. Seiring dengan khayalanku yang semakin indah saya  mulai melepas celana saya, lalu mulai mengocok-ngocok kemaluanku dengan perlahan, busa sabun yang melumuri penisku terasa nikmat sekali, gerakanku semakin cepat, dan mencoba mencapai puncak kenikmatan secepatnya. Namun karena hari ini saya telah 4 kali mengocok, di WC kampus, WC rumah dan terakhir di WC kantor 2 kali, saya agak susah keluar, saya lihat kepala penisku sampai memerah, namun tiba-tiba saja, “Brakk..” pintu terbuka dan menyembullah wajah yang ada dalem khayalanku, saya kaget setengah mati, begitu pula Dia sampai berteriak. saya segera mencari celana saya, namun sialnya karena pintu terbuka jelas saya tidak bisa mengambil celana saya yang berada di balik pintu kamar mandi.

“Maaf, Bu, saya lupa mengunci pintu,” saya segera minta maaf tanpa menghiraukan penisku yang 
masih ereksi,
“Eh.. tidak apa,” Bosku pun agak gugup dan kulihat pandangan matanya tertuju pada penisku yang masih mengacung menunjuk langit-langit, dan tanpa disangka-sangka dia langsung masuk ke kamar mandi dan mengunci pintunya,
“Ehh, Ibu mau ngapain?” saya masih kebingungan atas sikapnya.

dia langsung menanggalkan seluruh pakaiannya dan telanjang bulat di depanku, saya pun mulai menyadari keinginannya, namun saya masih takut karena dia adalah Bosku, untunglah dia dulu yang mulai. saya yang masih mengenakan baju langsung dilepaskannya, dan Bosku langsung dengan liarnya menciumi seluruh badanku, tangannya langsung saja menggenggam penisku dan menarik-nariknya dengan keras. Sungguh nikmatnya luar biasa.

“Anji, kemaluan kamu gede, bikin saya puas yah!” saya pun tak bisa tinggal Diam, seluruh imajinasiku yang kudapat dari buku stensilan kupraktekan.



Aku mulai melumat bibir Bosku sambil tanganku bermain di keduapayudaranya yang membusung padat. Pentilnya yang kecil dan kemerahan saya pilin-pilin, kadang saya usap perlahan. Bibir dan lidahku terus menjalar menelusuri leher dan melumat payudaranya, Bosku hanya mengerang pelan. Rejeki ini benar-benar saya manfaatkan sebaik-baiknya untuk memuaskan imajinasiku, seluruh bagian badan Bosku tak ada yang luput dari jilatanku, mulai dari jari tangan, leher, payudara, perut, panggul, bokong, liang kemaluannya yang lebat sampai paha dan jari kakinya kujilat dan kucium.

Dan saat lidahku bermain di liang kemaluannya dia mengangkat sebelah kakinya ke bathup, dengan begitu saya semakin leluasa menyedot klitorisnya dan memasukkan lidahku ke dalem lubang kemaluannya, Bosku meremas-remas rambutku semakin kuat, sambil terus menjilat kedua tanganku, meremas dan memilin kedua pentil payudaranya,

“Achh, Anji ..” rambutku terasa mau tertarik dari akarnya saat Bosku melepas klimaksnya yang pertama. saya tak begitu perduli, saya terus menciumi seluruh bagian badannya, dan saat saya menciumi punggungnya, senjata saya terasa nikmat terganjal di antara belahan bokongnya yang besar, namun mungkin Bosku telah naik lagi nafsunya. Dibimbingnya senjata saya dari belakang,

“Dorong, Anji !” saya langsung memajukan panggulku dan senjata saya terasa memasuki lorong hangat yang  sempit, “Achh, enak Anji, terus yang dalem!” Bosku makin meracau, sementara saya sendiripun merasakan nikmat yang luarbiasa, jepitan liang kemaluannya terasa sekali meremas penisku.

Perlahan saya gerakkan panggulku maju-mundur, sementara tanganku tak tinggal Diam meremas danmemilin payudaranya, kian lama gerakanku semakin cepat. Seluruh urat syarafku terasa agak kakuk dan aliran darahku semakin cepat. saya mencoba mengeluarkan sperma saya  secepatnya, namun mungkin akibat terlalu banyak onani saya malah susah keluar, sanpai Bosku klimaks 8 kali dan mengalami berbagai macam gaya barulah saya mulai merasakan sperma saya  telah terasa di ujung penisku,

“Bu.. saya mau keluar..”
“Sebentar, Anji , tahan!”

Dia lalu menggerakan panggulnya ke depan sehingga penisku tercopot, dia langsung mengocok penis kemaluanku dengan tangannya yang halus, sementara bibir dan lidahnya menggelitik ujung dada saya dengan rakusnya. Nafasku bagai terhenti saat dengan kuatnya dia melumat ujung dada saya dan mempercepat kocokan tangannya di penisku. Akhirnya seluruh badanku bagai merinding dan bergetar saat sperma saya terpancar dengan beberapa kali denyutan-denyutan kenikmatan di seluruh penisku. Kulihat Bosku tersenyum puas,

“Anji , kamu termasuk hebat dalem urusan ini, besok-besok kawwanin Ibu lagi, yah!” saya hanya mengangguk, dan tanpa banyak kata-kata lagi Bosku langsung mengenakan pakaiannya kembali dan meninggalkanku sendirian di kamar mandi. Entah mimpi apa saya semalam dapat bercinta dengan Bosku, yang jelas sejak saat itu saya jadi tidak kekurangan uang. Sayang sekarang dia telah keluar negeri mengikuti suaminya, kalau tidak pasti masih berlanjut sampai sekarang. Agen BandarQ
NagaQQ

0 komentar:

Posting Komentar