Sabtu, 20 Juni 2020

Pembantu Ku Yang Nakal


NagaQQ - Perkenalkan namaku Anji , sekarang aku berumur 23 tahun dan sedang menyelesaikan kuliahku. Yang ingin kuceritakan disini adalah pengalaman luar biasaku ketika masih smp kelas kelas satu bersama pembantuku. Terus terang kalau dipikir-pikir, pengalamanku itu bisa dibilang cukup mustahil terjadi di dunia nyata, bahkan aku juga mungkin akan sulit percaya seandainya ada orang yang menceritakan cerita ini padaku. Dan beginilah ceritanya.

BACA JUGA :  Perjaka Ku Di Tes Tante Indah Yang Sexy

Sore itu aku pulang ke rumah, sesampainya di rumah, aku langsung makan makanan yang sudah disediakan ibuku. Setelah selesai makan, orang tuaku memanggilku dan dari nada suaranya kedengarannya cukup penting.

“Ada apa pa?”
“Duduk sini bentar, papa sama mama mau ngomong dengan kamu.”

“Anji, kamu kan sudah cukup besar sekarang dan udah bisa mengurus diri sendiri sekarang. Sebetulnya dulu mama kamu kerja kantoran sebelum melahirkan kamu, dan begitu kamu lahir mama berhenti dari pekerjaannya karena mau ngurusin kamu.”

“Trus pa?” Jawabku asal.

“ya karena sekarang kamu udah smp, mama mau bekerja kembali dan ternyata kantornya mau menerimanya kembali”

“bagus dong ma, terus memangnya kenapa pa??”

“Ya kamu taukan papa pulangnya selalu malem, trus jika  mama kamu dah kerja lagi, pulangnya juga malem ntar. Jadi mungkin kami bakalan jarang ada di rumah. Trus nanti papa nyewakan pembantu buat ngurusin pekerjaan rumah. Tapi, kamu gak keberatan kan??”

“Ooh gitu yah. Tapi hari sabtu minggu, papa sama mama di rumah kan??”

“Iya kami di rumah, jadi gimana?? Kamu gak keberatan kan Anji?

“Yaudah, Anji  gak keberatan kok.” Sebetulnya si aku keberatan juga. Biasanya ada mama tapi gak ada papa saja aku ngerasa kesepian juga di rumah. Tapi, daridulu aku emang gak pernah bisa nolak yang di suruh orang tuaku..

“nah gitu dong, ternyata si Anji  udah dewasa ya pa??” kata mamaku..

“iya nih. Kamu tenang saja  Anji, papa bakal cariin yang cakep biar kamu gak bosen” Kata papaku sambil bercanda..

Keesokkan harinya aku pergi sekolah seperti biasa, dan berharap  jika pembantu ku bener2 cantik. Hari itulah pertama kalinya ada orang asing di rumah. Dan itu agak memebuatku penasaran juga.

Sepulang sekolah, aku cepat pulang ke rumah, karena penasaran.Sesampainya didepan rumah, aku mengetuk pintu dengan tak sabar. Begitu pintu terbuka, sesuai dugaanklu pembantu barukulah yanbg membukakan pintunya. Dan… aku agak kecewa juga si, ternyata gak secakep yang kubayangkan. Ku perhatikan kembali wajahnya, ternyata lumayan manis juga, dan badannya juga cukup sexy dan agak tinggi. Akupun menyapanya, dan berbasa-basi sebentar sambil berjalan ke dalam rumah..

Hari-hari pertama  gak ada yang aneh dengan dia. Aku cukup sering memperhatikan dia. Apalagi jika lagi membersihkan halaman, pantatnya yang bulat dan menantang itu langsung membusung dengan bangganya. Walaupun aku masih kelas satu smp, aku udah sering menonton film bokep, jadi udah punya perbandingan soal body cewek, dia cukup membuatku terangsang dengan posisi-posisi tubuh yang dia lakukan sewaktu lagi mengerjakan pekerjaan rumah.

Namun tetap saja, aku sama sekali gak berharap untuk menyentuh tubuhnya waktu itu. Aku hanya suka memperhatikan dia ketika dia lagi bekerja. Kelihatannya dia juga menyadari tatapanku nafsuku ketika dia lagi bekerja, namun dia sepertinya gak terlalu peduli. Lagian aku Cuma anak berumur 13 tahun. Namun tanpa kusadari sebetulnya dia peduli, dan kayaknya dia juga menikmati ketika aku melihatnya dengan nafsu begitu.

Dia mulai menunjukkan kelakuan aslinya setelah itu. Dia mulai memakai pakaian yang terbuka di rumah. Dan rok yang dipakainya pun sangat pendek walau tidak ketat. Namun itu justru membuat roknya gampang tersingkap dan terlihatlah celana dalamnya. Pertama kali aku melihatnya ketika dia sedang nonton tv di ruang dapur, dan kelihatnnya dia gak berusaha menutupinya, walaupun jelas-jelas aku berdiri di depan dia dan melihat celana dalamnya. Aku bener terpaku saat itu, karena itu pertama kalinya aku melihat tubuh wanita di balik roknya secara langsung. Apalagi di rumah sendiri. Wajahku terasa panas dan jantungku berdegup kencang. Dan entah kenapa dia cuek, malahan posisinya semakin menantang. Kakinya diangkat sebelah ke kursi dan yang sebelah lagi dbuka lebar ke samping. Dan semakin jelaslah terlihat pahanya yang mulus dan terutama celana dalamnya. Cukup lama juga aku mondar-mandir di depan dia. Namun setelah itu aku kembali ke kamar karena aku takut dia risih.

Aku pun masuk kamarku dan aku masih terus kepikiran kejadian barusan. Akhirnya karena gak tahan lagi, aku memutuskan untuk onani di kamar mandi. Dan ternyata di kamar mandi ada pakaian yang baru saja  aku lihat. Pakaian kotor pembantuku itu tergantung di kamar mandi. dengan cepat aku mulai mencari dan kutemukan juga celana dalam kotor pembantuku itu. Dengan nafsu yang tak tertahankan lagi aku mulai mendekatkan celana dalam itu ke wajahku. Kutempelkan di wajahku dan kuhirup dalam-dalam aromanya.

Setelah puas menghirup semua bau yang ada di pakaian kotornya aku pun mulai mandi dan membersihkan badanku. Setelah selesai dan ketika hendak keluar, aku terkejut ternyata pintu kamar mandi gak kututup. 

Sejak itu, aku sering sekali berlama-lama di kamar mandi, menikmati pakaian kotor pembantuku. Aku selalu masuk kamar mandi setelah dia mandi. Dan pakaian kotornya masih anget, dan aromanya masih kuat. Pernah aku dapet bajunya yang basah sama keringat. Aah nikmat banget keringatnya yang asin itu. Dan lagi-lagi aku ngerasa aneh, kenapa dia gak nanya ke aku, kenapa aku selalu masuk setelah dia mandi.

Keliatannya dia emang suka memamerkan tubuhnya. Aku tau hal ini karena setelah beberapa bulan dia bekerja, aksi pamernya semakin menggila. Dia keluar kamar hanya dengan memakai celana dalam dan bra, dan mulai bekerja seolah gak ada kejadian apa-apa. Waktu ngeliat dia aku kaget setengah mati. Sampe-sampe aku bengong gitu. Dia malah cuek-cuek saja, gak lupa melempar senyum ke aku ketika berpapasan. Dan hari itu aku ngikutin dia terus. Pokoknya, dia lagi nyapu, lagi nonton, lagi beres-beres, aku pasti ikut. Dia juga (lagi-lagi) cuek-cuek saja. Tp, tetep aku gak berani mencoba menyentuh tubuhnya. Aku takut dia marah, terus minta berhenti.

Waktu itu aku lagi baca komik di kamar. Trus entah kenapa dia lama banget ngeberes-beresin kamarku. Padahal kamarnya kecil trus barang-barangnya juga dikit. Trus waktu udah selesai, dia gak langsung keluar kamar. Dia malah duduk di tempat tidurku, katanya si dia mau istirahat sebentar. Tp yang didudukinnya ternyata bantalku, dan lama juga dia disitu. Begitu dia pergi, aku langsung menciumi bantalku. Dan aroma pantatnya pun tercium . Ingin rasanya didudukin pantatnya di wajahku. Dan ternyata impianku itu kejadian esoknya…

Waktu itu kami lagi nonton tv di dapur, karena hari itu di sekolah ada pelajaran olahraga, badanku udah lelah, dan ingin istirahat. Tapi aku gak mau melewatkan saat-saat bersama dia. Jadi, karena dia liat aku terus-terusan nguap, dia nawarin untuk tiduran di pangkuan dia. Tanpa basa-basi langsung kuterima tawarannya.

Pahanya terasa hangat dan mulus di pipiku. penisku langsung bangun , akupun langsung pura-pura tertidur dan membalikkan badanku. Sehinggga sekarang aku tiduran mengahadap ke perutnya. Baru kali ini aku bisa ngeliat celana dalamnya dalam jarak sedekat ini. Aku bener-bener udah horny. Dan, pelan-pelan bibirku mulai mencoba menyentuh pahanya.

Dan tiba tiba hpnya yang di letakkan di meja sebelah sofa tempat kami duduk berbunyi. Dan dia pun pelan-pelan menggeser kepalaku dan meletakannya di sofa. Karena aku sedang pura-pura tidur, aku gak tau apa yang sedang terjadi. Dan ketika kubuka mata, ternyata dia lagi berlutut menyamping sambil mengotak-atik hpnya, dan kepalaku berada di tengah-tengah kedua lutunya. Dan entah kenapa, kulihat dia menurunkan pantatnya secara perlahan sampai akhirnya menyentuh wajahku. Dia menduduki wajahku. Aku gak percaya apa yang kualamin ini. Dan aku juga bisa ngerasain, jika  dia pelan-pelan menggerak-gerakkan pantatnya maju-mundur.

Tiba-tiba aku merasa ada yang menusuk-tusuk kepalaku. Ternyata itu jarinya. Dia sedang bermasturbasi rupanya. Aku menjadi semakin terangsang mendengar desahannya. Walaupun dia berusaha menahan suaranya. Pantatnya semakin bergerak tak terkendali di wajahku, kadang malah sampai membuatku gak bisa bernafas. Lalu tiba-tiba tekanan pantatnya di wajahku semakin kuat, dan tubuhnya mengejang, dan dia mengeluarkan desahan kecil tertahan. Sepertinya dia udah ‘keluar’. Aah benar-benar saat-saat yang indah, walaupun nantinya aku bakal mengalamin yang lebih menarik lagi.

Sejak itu, aku selalu berusaha menyentuh pantatnya, dan membuatnya seolah-olah gak sengaja. Tetap saja  aku gak berani menyentuhnya dengan terang-terangan. Kadang-kadang aku lewat-lewat di belakangnya, atau meletakkan tanganku di tempat dia akan duduk, dan kelihatannya dia juga gak perduli walaupun dia sedang menduduki tanganku…

Seminggu kemudian, dia melakukan hal yang lebih. Dia udah gak memakai apapun lagi di badannya. Walaupun gak setiap saat (mungkin dia takut masuk angin . Tapi, ketika dia bekerja, dia tetap dalam keadaan bugil. Bukan itu saja, jika dia ke kamar mandi juga udah gak pernah menutup pintu lagi. Sehingga, apapun kegiatannya di kamar mandi kelihatan dengan jelas dari luar…

Aku langsung menunggu dia nyapu ke kamarku, supaya bisa melihat lebih dekat. Dan setengah jam kemudian dia masuk kamarku., dan mulai membereskannya. Dan ketika dia nungging, terlihat jelasalah anusnya yang indah itu. Ingin rasanya menjilati anusnya itu setiap hari, membersihkan kotoran-kotoran yang menempel di sekeliling anusnya, uugh.. Lalu tiba-tiba dia menghadap ke aku yang sedang tiduran di tempat tidur, lalu berkata..

“Dek, kakak cape nih. Numpang duduk bentar yah??”


Lalu dengan terkejut kusadari, dia bukan mau duduk di kursi atau di tempat tidur. Dia mengarahkan pantatnya ke wajahku. Awalnya dia berdiri di atas tilamku, lalu berjongkok dan perlahan-lahan mendudukkan pantatnya, yang sekarang gak terhalang oleh celana dalam, ke wajahku. Dan dia juga melebarkan belahan pantatnya dengan kedua tangannya, seolah-oleh ingin menempelkan anusnya ke wajahku. Dan anusnya menempel tepat di bibirku.

Badanku bergetar karena gembira, dan gairah. Pertama-tama kucium mesra anusnya, dan pembantuku itupun mulai mendesah. Kucium lagi pinggiran-pinggiran anusnya dengan lembut. Lalu perlahan-lahan kujulurkan lidahku dan kujilatin sekeliling anusnya, dan dia pun menggelinjang kegelian. Lalu kutusukkan secara perlahan lidahku ke anusnya. AAAh, sentuhan pertama yang bakal kuingat sampe tua. Anusnya rasanya agak pahit trus aneh gitu, susah deh ngejelaskannya. Kujilat-jilat anusnya dan sekarang dengan penuh nafsu, dan penuh kerinduan. Dia pun mulai bergerak liar di atasku. Tangannya sekarang gak hanya diam. Yang kanan mengelus-elus t*t*tku. Yang kiri sedang sibuk bermasturbasi ria. Kocokannya berkali-kali terhenti karena sedang berkonsentrasi untuk menggapai kenikmatan…

“Anji jilatin terus anus kakak.ahhh emmm ahhh.” Teriaknya. Kelihatannya dia udah gak perduli apapun lagi. Dan beberapa saat kemudian dia menjambak rambutku dengan keras, dan setengah berdiri dengan lutunya, dan mengerang, pertanda dia sudah mencapai orgasme…

“Makasih yah dek, sekarang giliran kakak yang muasin kamu” katanya sambil tersenyum manis. Diciuminya bibirku dengan ganas. Karena aku masih dalam pertumbuhan, ukuran bibirnya dengan bibirku jauh berbeda. Dengan mudahnya dia melumat bibirku yang mungil ini, bahkan ketika dia menciukmku, dagukupun ikut terkena ciumannya.

Dijilatinya bibirku, lalu dimasukkannya kedalam mulutku. Akupun berusaha menggapai lidahnya dengan lidahku. Lalu kuemut-emut lidahnya, lalu aku mulai menghisapnya. Lalu dia mengangkat kepalanya dan mulai meneteskan liurnya kedalam mulutku. Langsung kutelan dengan bernafsu. Berkali-kali kami lakukan itu. Setelah itu dia mulai menjilatiku lagi. Dari mulai pipi, hidung, keingku, dan daguku. Sampai-sampai wajahku basah kena jilatannya. Dan dia pun mulai meludahi wajahku dengan gemas. Aku hanya diam saja  menikmati segala perlakuannya padaku. Perlahan-lahan jilatan-jilatannya mulai turun keleher, lalu kedada dan sampai ke putingkupun dijilat-dan dihisap-hisapnya. Dan tangannya meraba-raba putingku yang satunya ladi…

Setelah itu, dia membuka celanku sampai terlihatlah t*t*tku yang masih kecil mungil ini. Dan dia membuka mulutnya dan langsung memasukkannya ke dalam mulutnya. Aah rasanya bener-bener nikmat. Setiap sedotannya membuat seluruh tubuhku menegang. Dan tanpa sadar tangankupun mulai menarik-narik wajahnya dengan nafsu. Dan dia terus menghisap-hisap titiku tanpa menggunakan tangannya sama-sekali. Dan setelah beberapa menit, aku sudah ingin keluar..

“Kaak, adek udah mau keluar nih” kataku. Dia pun semakin memperkuat hisapannya sampai terasa sakit. Dan kukeluarkan semuanya di mulutnya. Dan kuliahat dia menelannya dengan semangat. Dan menjilati sisa-sia maniku di ujung t*t*tku. AAh rasanya sangat nikmat…

“Gimana?? Kamu puaskan??”

“Eh, iya kak. Adek puas banget. Adek udah lama beronani smbil ngebayangin kakak.” Kataku tanpa malu-malu lagi…

“Nakal kamu yah, kenapa kamu gak langsung datengin kakak trus minta kakak ngent*tin kamu?” Aku agak kaget mendengar dia tiba-tiba berkata vulgar. Tapi terlihat di wajahnya kelihatannya dia senang berkata-kata jorok seperti itu…

“Kan kasian tongkol kamu kamu dek, setiap hari cuma dapetnya tangan kamu sendiri. Kan mendingan ent*tin kakak saja ?” Katanya dengan tatapan penuh nafsu..

“Mulai sekarang, jika kamu lagi kepengen kamu bilang kaya gini ke kakak, ‘kaak, adek pengen ngent*t’ ya??”

“Ya kak..”

Lalu karena aku sudah lelah, akupun tertidur sambil memeluknya. Kami sudah seperti pasangan suami istri. Kami sangat sering melakukan hubungan intim. Agen BandarQ
NagaQQ

0 komentar:

Posting Komentar