Sabtu, 15 Agustus 2020

Puaskan Nafsu Bos ku


NagaQQ - Perkenalkan namaku Barbara,akan aku ceritakan cerita seksku. Bermula ketika perusahaan milik ayahku mengalami kebangkrutan, rumah dan 5 mobil kami dijual untuk melunasi hutang tersebut. Aku dan Ibuku ahirnya pindah kerumah kontrakan dengan sisa uang yang ada untuk modal hidup. Hal ini merupakan pukulan bagiku, karena dari kecil aku sudah terbiasa hidup berkecupan dan mewah tetapi aku berusaha untuk berdaptasi dengan terpaksa. Sementara waktu aku berhenti kuliahku karena aku harus mencari kerja untuk menambah pendapatan.Dengan modal wajah cantikku dan badan yang putih mulus aku dapat diterima sebagai SPG di perusahaan otomotif ternama.

BACA JUGA :  Seks Ibu Mertuaku

Di sini aku mempunyai teman akrab sesama SPG bernama Selly, orangnya juga cantik dengan tubuh tinggi semampai seperti Pragawati. Kami sangat dikenal oleh para karyawan karena selain ramah juga pintar memikat pelanggan agar membeli kendaraan mewah yang kami promosikan, mereka adalah para pria Pengusaha, apalagi dengan baju seragam ketat dan di padu dengan rok mini yang menampakkan keindahan kaki kami sampai keatas lutut menjadi daya tarik kuat setiap stand pameran otomotif.

Selly bercerita kepadaku jika banyak sekali SPG yang berlaku negatif, selain mempromosikan barang otomotif juga bersedia diajak kencan oleh para pengusaha itu. Selly pun mengakui bahwa dirinya juga pernah melakukanya untuk menambah penghasilan, tapi hanya pelanggan tertentu saja yang ia layani.

Ternyata gaji di tempat ku bekerja tidak mencukupi untuk menutupi kebutuhanku, dam aku pun ingin meminjam uang dan aku pun menceritakan ini kepada selly teman baiku ini. dan selly pun berkata kepadaku:

"tapi cobalah minta bantuan Bos Rey direktur perusahaan kita bekerja, karena dia pernah juga membantuku.” ujar Selly memberikan solusinya. Bos Rey memang direktur pemilik perusahaan otomotif tempatku bekerja orangnya agak gemuk pendek dan usianya 45 tahun. Dan akupun masuk ke ruangan atasan ku itu.

“Silahkan Masuk” 
"eeh… barbara, silahkan duduk barbara … Tanpa ragu akupun duduk dikursi tamu yang berhadapan dengan meja kerja Bos Rey yang mewah.
“Ada perlu apa?” tanya Bos Rey.

Dan akupun langsung ceritakan masalahku untuk meminjam uang 30 juta.
“oh..itu hal yang mudah, kamu bisa dapatkan uang itu tanpa harus meminjam… tapi harus ada gantinya… “kata Bos Rey.
“Saya tidak mengerti, imbalan apa yang Bos Rey Maksudkan ?” kataku.
“Begini, Bos Rey akan berikan uang sejumlah itu tanpa meminjam, tetapi sebagai imbalannya beri aku kehangatanmu.”kata Bos Rey singkat sambil tersenyum. Aku terkejut tak percaya mendengar permintaannya.

“Aku tidak bisa” kataku.
“Aku menunggumu bila berubah pikiran barbara" kata Bos Rey.

Esok harinya. Dengan memakai seragam SPG dan rok mini yang ketat, jam 8 pagi aku datangi lagi ruangan kantor Bos Rey.

“Akhirnya kau datang juga barbara, apakah kau sudah siap memberikanku kehangatan?” Bos Rey tertawa.

“Baiklah, itu tidak menjadi masalah “Bos Rey memberikan ku cek sebesar 100 juta bukan 30 juta. setelah itu aku beranjak pergi dari kantor bersama Bos Rey dan akupun  masuk kedalam mobil mewahnya. Bos Rey ternyata membawaku kesebuah hotel terkenal di Jakarta. 

Sepertinya Bos Rey sudah sering datang kemari, Setengah ketakutan aku melangkah masuk kehotel tersebut. Debaran jantungku semakin kencang ketika Bos Rey menggandengku menuju kamar VIP dilantai lima. Beberapa pasang mata pegawai hotel nampak menatap kami, mungkin aneh dipandang seorang gadis muda cantik berjalan digandeng lelaki tua bangka menuju kamar hotel mereka pasti sudah tahu apa yang akan terjadi pada gadis cantik itu… ahh terlalu beruntung situa ini dapat kuda tunggangan yang aduhai. Aku terpaku diam berdiri didepan pintu kamar 303 yang sudah dibuka Bos Rey, rasanya aku ingin segera lari dari hotel ini.
.
“Ayo masuk barbara kita selesaikan urusan kita.”kata Bos Rey sambil menarik lenganku dan menutup pintu kamar Hotel. Begitu pintu terkunci Bos Rey Langsung memelukku merapat ketembok, rupanya napsunya sudah tak tertahankan lagi melihat kemulusan kulit tubuhku. Aku sedikit berontak ketika Tangan Bos Rey mulai meraba pahaku yang putih.

“Ingat perjanjian kita barbara, keinginanmu sudah aku penuhi.. sekarang aku mendapatkan kehangatan darimu” kata Bos Rey sambil kembali mengangkat rok ku sehingga menampakan kemulusan pahaku lalu menjamahinya...aaahh emmmm.. entah kemana keangkuhan dan kesombonganku selama ini, Kali ini aku tak berdaya melawannya, aku memang sudah terikat perjanjian itu dan tubuhku saat ini adalah miliknya. Aku hanya bisa memejamkan mata ketika kurasakan tangan Bos Rey mulai rajin menyusuri pahaku sampai kepangkal atas.. aah, Rasanya aku ingin menagis saja tapi air mataku tak ada yang keluar.

“ooh… aahhhh… “suara napasku tak sanggup lagi kutahan ketika tangan Bos Rey mulai menyusup kedalam celana dalamku dan bermain disana. Bos Rey tersenyum senang melihat barbara  tampak pasrah dalam pelukannya. Selama ini barbara selalu angkuh bila didekatinya bahkan pernah mempermalukannya dihadapan para SPG yang lain.

Setelah puas menjamahi selangkanganku, Bos Rey lalu melepasku dan mengajakku berjalan kedalam ruang Utama yang lebih luas. Sambil berjalan mengikutinya aku merapikan kembali Rok miniku yang mulai acak acakan akibat jamahan Tangan Bos Rey. Kulihat Sebuah Ranjang yang besar dan mewah di tengah ruangan ini.

“Kamu tunggu disini dulu, aku mau minum Viagra biar bisa menjebol gawangmu.”kata Bos Rey Sambil berkedip nakal. Aku memalingkan muka pura pura tidak mendengar perkataannya. Begitu Bos Rey pergi Aku segera membuka tas kecilku, dari dalam tas itu kukeluarkan sebutir pil kontrasepsi yang sudah aku persiapkan dari rumah dan segera menelannya karena aku tak mau hamil akibat perbuatan Bos Rey. Tampaknya Bos Rey sudah biasa menyewa kamar hotel ini, Tak berani kubayangkan sudah berapa banyak gadis muda cantik yang sudah digarapnya diranjang itu. Temanku Selly yang cantikpun pernah cerita bahwa dirinya juga pernah digarap Bos Rey disebuah kamar hotel bintang lima beberapa kali. Selera Bos Rey Cukup tinggi pada perempuan cantik. Aku meletakkan tasku diatas meja kecil ketika kulihat Bos Rey Yang bertubuh gemuk pendek mendekatiku.

“Aku Sudah siap mejebol perawanmu nona cantik ..he..he”kata Bos Rey sambil mulai memelukku, tangannya meraba payudaraku yang membusung kencang. Aku tak mampu menghindar lagi ketika mulutnya dengan bernapsu melumat lumat bibir merahku. Perasaan geli, jijik dan takut bercampur menjadi satu. Tangannya kini makin berani menyusup ke dalam baju ketat lengan pendek yang kupakai, terus bergerak menyusup kebalik BH-ku, beberapa kancing bajuku lepas.

Dan jantungku bertambah kencang dan napasku makin memburu ketika kurasakan tangan kasarnya mulai menggerayangi dadaku, apalagi jari-jarinya turut mempermainkan puting susuku. Aku hanya mandah saja ketika Bos Rey mulai menjamah tiap jengkal tubuhku, aku sudah terikat perjanjian. Sambil menyupangi leherku yang putih bersih tangannya mulai menaikkan rok mini yang kupakai sambil meraba-raba pahaku yang jenjang dan mulus. Satu-persatu kancing bajuku dipretelinya tanpa dapat kucegah sehingga BH-ku yang berwarna merah muda, belahan dada, dan perutku yang rata nampak jelas menantang. Tanganku tak mampu menutupinya lagi.

Melihat payudaraku yang kencang itu Bos Rey makin bernafsu, dengan kasar BH itu dibukanya lepas dan terlihatlah lah payudaraku yang putih mulus dengan puting susu berwarna merah muda.

“Badanmu benar sangat mulus dan indah barbara.., sungguh beruntung aku dapat menikmatinya… he..he..” mata Bos Rey melotot memandangi buah dadaku. Secara reflek tanganku berusaha menutupi payudaraku yang terbuka itu tetapi Bos Rey yang sudah berpengalaman langsung menangkap kedua tanganku dan membentangkannya lebar lebar.

Mataku terpejam tak sanggup menahan malu, selama ini belum pernah ada laki laki yang berani menjamahku karena aku sangat galak menjaganya, tapi kali ini aku tak berdaya menolaknya. Tubuhku mengelinjang gelinjang menahan birahi karena cumbuan Bos Rey pada dadaku, secara bergantian Bos Rey menghisap hisap kedua puting susuku yang kenyal itu bagaikan bayi yang kehausan.

“ahhh emmmhahhh”suara rintihanku tak dapat lagi kutahan. Bandot tua ini benar benar pintar merangsangku. Kemaluanku mulai terasa basah dibuatnya. Perlahan kurasakan Bos Rey mulai membuka resleting rok miniku dan melorotkannya kebawah, tak lama celana dalamkupun menyusul lepas sehingga tubuhku yang indah sudah tak tertutup selembar benangpun. Aku mengeluh pasrah ketika Bos Rey mendorongku hingga jatuh terlentang diatas kasur. Sambil berjalan mendekat dia melepas pakaiannya satu persatu.

Setelah dia membuka celana dalamnya tampak olehku kemaluannya yang sudah menegang dari tadi. Gila.., ternyata penisnya besar juga, aku tak berani menatapnya. Dibentangkannya kedua belah pahaku di depan wajahnya. Tatapan matanya sangat mengerikan saat memandangi daerah selangkanganku yang ditubuhi bulu bulu halus, seolah-olah seperti monster lapar yang siap memangsaku. Bos Rey membenamkan wajahnya pada selangkanganku, dengan penuh nafsu dia melahap dan menghisap hisap vaginaku yang sudah basah itu, lidahnya dengan liar menjilati dinding vagina dan klitorisku.

Aku terpekik pekik kecil dibuatnya, Bandot tua ini benar benar ingin menikmati kecantikan tubuhku luar dalam. Perlakuannya sungguh membuat diriku serasa terbang, tubuhku menggelinjang-gelinjang geli diiringi erangan nikmat yang terpaksa. Sampai akhirnya kurasakan otot tubuhku mengejang dahsyat, aku mencapai orgasme pertamaku. Cairan vaginaku tak dapat lagi kubendung.

“Sluurrpp… sluurpp.. sshhrrpp..” demikian bunyinya ketika Bos Rey menghisap sisa-sisa cairan Vaginaku.
“Cairan Orgasme gadis perawan adalah resep awet mudaku selama ini..”kata Bos Rey tersenyum puas.
“Luar biasa Nikmatnya Vaginamu, sekarang saatnya kau nikmati pula penisku ini barbara”kata Bos Rey sambil menyodorkan batang penisnya yang tegang ke muka ku.

“Jangan… aku tak mau… !” kataku sambil berusaha menolak batang kemaluannya tapi Bos Rey mengancam dan terus memaksakan penisnya masuk kemulutku sambil terus memaju-mundurkan penisnya di mulutku. Pada awalnya aku tetap menolak, namun dia menahan kepalaku hingga aku tidak dapat melepaskannya. Terpaksa kuturuti pula kemauannya kuhisap kuat kuat penisnya hingga matanya merem melek kenikmatan .Harga diriku benar benar jatuh saat ini, Aku dipaksa melayaninya dengan Oral. Tak terasa sudah 15 menit aku mengkaraoke Bos Rey, Penisnya sudah semakin besar dan keras, dia mengakhirinya dengan menarik kepalaku.

“Sekarang saatnya Aku pecahkan perawanmu Barbara”kata Bos Rey sambil menindih tubuhku dan membuka lebar-lebar kedua pahaku . Aku memejamkan mata menunggu detik-detik ketika penisnya menerobos vaginaku. Menyadari kalau aku masih perawan, Bos Rey tak hanya melebarkan kedua pahaku. Namun dengan jari jemari tangannya Bos Rey kemudian membuka kedua bibir vaginaku, kemudian dengan perlahan dipandunya batang penisnya yang sudah tegang kearah lubang vaginaku yang sudah terbuka.Setelah dirasa tepat, perlahan Bos Rey pun menekan pantatnya kebawah.

“Auuw ..Akhh… auuww..! ” Aku memekik kesakitan sambil meronta ketika batang penis Bos Rey mulai memasuki lubang kewanitaanku. Keringatku bercucuran membasahi tubuhku yang telanjang bulat, Keperawananku yang selama ini kujaga mulai ditembus oleh Bos Rey tanpa sanggup kucegah lagi. Aku meronta ronta kesakitan… Bos Rey yang sudah berpengalaman tak ingin serangannya gagal karena rontaanku segera tangan menahan pantatku, lalu dengan cepat, ditekan pantatnya kembali kedepan sehingga separuh batang kelakiannya pun amblas masuk kedalam Vaginaku.

“ahhh emmm… !” Aku memekik kesakitan bersamaan dengan jebolnya keperawananku. Hancur sudah kehormatanku ditangan bandot tua itu. Sesaat aku masih meronta ronta pelan, namun karena pegangan kedua tangan Bos Rey dipantatku sangat kuat hingga rontaanku tiada arti. Batang penis terus menerobos masuk mengkoyak koyak sisa sisa Perawanku. Tangisanku mulai terdengar lirih diantara desah napas Bos Rey yang penuh birahi.Tubuhku yang putih mulus kini tak berdaya dibawah himpitan tubun Bos Rey yang gendut.Sesaat Bos Rey mendiamkan seluruh batang penisnya terbenam membelah Vaginaku sampai menyentuh rahimku, perutku terasa mulas dibuatnya.

“ha..ha..ha… tak perlu menangis nona cantik, kau sudah kuperawani saat ini, lebih baik nikmati saja ******ku ini.” ejek Bos Rey sambil mulai menggoyang pantatnya maju mundur perlahan. Penis Bos Rey kurasakan terlalu besar menusuk Vaginaku yang masih sempit, setiap gesekan penis Bos Rey menimbulkan rasa nyeri yang membuatku merintih rintih, tetapi buat Bos Rey terasa nikmat luar biasa karena Penisnya tercepit erat oleh memek Barbara yang masih rapat dan baru ditembus perawannya. Inilah nikmatnya makan gadis perawan muda yang selama ini membuat Bos Rey jadi ketagihan. Semakin lama batang Penis Bos Rey Semakin lancar keluar masuk menggesek Vaginaku karena cairan pelumas Vaginaku mulai keluar secara alamiah, rasa sakit dikemaluanku semakin berkurang, rintihanku perlahan mulai hilang berganti dengan suara napas yang berirama dan terengah engah. Tua bangka ini ternyata memang pintar membangkitkan nafsuku. hisapan hisapan lidahnya pada putingku menyebabkan benda itu makin mengeras saja. Bagai manapun juga aku adalah manusia normal yang juga punya napsu birahi, sadar atau tidak aku mulai terbawa nikmat oleh permainannya, tak ada guna menolak. lebih baik kunikmati saja perkosaan ini.

Pecah Perawan SPG Cantik “Ooooh… , oooouugh… , aahhmm… , ssstthh!” .erangan panjang keluar dari mulutku yang mungil. akhirnya aku biarkan diriku terbuai dan larut dalam goyangan birahi Bos Rey. Aku memejamkan mata berusaha menikmati perasaan itu, kubayangkan yang sedang mencumbui tubuhku ini adalah lelaki muda idamanku. Penisnya kini mulai meluncur mulus sampai menyentuh rahimku. Aku mengerang setiap kali dia menyodokkan penisnya. Gesekan demi gesekan, sodokan demi sodokan sungguh membuatku terbuai dan semakin menikmati perkosaan ini, aku tidak perduli lagi orang ini sesungguhnya adalah Bandot tua yang sudah merenggut kehormatanku.

Darah perawanku kurasakan mulai mengalir keluar membasahi seprai dibawah pantatku. Rasa sakitku kini mulai hilang. Sambil bergoyang menyetubuhiku bibirnya tidak henti-hentinya melumat bibir dan pentil susuku, tangannyapun rajin menjamahi tiap lekuk tubuhku sehingga membuatku menggeliat geliat kenikmatan .Rintihan panjang ahirnya keluar lagi dari mulutku ketika mulai mencapai klimaks, sekujur tubuhku mengejang beberapa detik sebelum melemas kembali. Keringat bercucuran membasahi tubuhku yang polos itu sehingga kulitku yang putih bersih kelihatan mengkilat membuat Bandot itu semakin bernapsu menggumuliku.

Birahi Bos Rey semakin menggila melihat tubuhku yang begitu cantik dan mulus itu tergeletak pasrah tak berdaya di hadapannya dengan kedua paha yang halus mulus terkangkang dan bibir kemaluan yang mungil itu menjepit dengan ketat batang penisnya yang cukup besar itu. Sungguh ironi memang, gadis muda secantik aku terpaksa mendapatkan kenikmatan seperti ini bukan dengan kekasihku, akan tetapi dengan orang asing yang sedang memperkosaku. Tanpa memberiku kesempatan beristirahat Bos Rey merubah posisi bersetubuh. Tubuhku ditariknya duduk berhadapan muka sambil mengangkang pada pangkuannya,

Dengan sekali tekan penis Bos Rey yang besar kembali menembus vaginaku dan terjepit erat dalam liang kewanitaanku, sedangkan tangan kiri Bos Rey memeluk pinggulku dan menariknya merapat pada badannya, sehingga secara perlahan-lahan tapi pasti penis Bos Rey menerobos masuk ke dalam kemaluanku. Tangan kanan Bos Rey memeluk punggungku dan menekannya rapat-rapat hingga kini pinggulku melekat kuat pada pinggul Bos Rey.

“Ouughh..oohhh… ooohhhh… “Aku merintih halus ketika kurasakan batang penis Bos Rey amblas seluruhnya hingga menyentuh rahimku. Rintihanku semakin keras saat Bandot itu mulai melumati buah dadaku sehingga menimbulkan perasaan geli yang amat sangat setiap kali lidahnya memyapu nyapu puting susuku . Kepalaku tertengadah lemas ke atas, pasrah dengan mata setengah terkatup menahan kenikmatan yang melanda tubuhku sehingga dengan leluasanya mulut Bos Rey bisa melumati bibirku yang agak basah terbuka itu. Setelah beberapa saat puas menikmati bibirku yang lembut dia mulai menggerakkan tubuhku naik turun.

“Hmm… Jepitan Memekmu sungguh nikmat sekali Barbara beda dengan perempuan lain yang sering aku setubuhi… “suara Bos Rey sayup sayup kudengar ditelingaku.Aku tak memperdulikannya lagi, saat ini tubuhku tengah terguncang guncang hebat oleh goyangan pinggul Bos Rey yang semakin cepat. Terkadang Bandot ini melakukan gerakan memutar sehingga vaginaku terasa seperti diaduk-aduk. Aku dipaksa terus mempercepat goyanganku karena merasa sudah mau keluar, makin lama gerakannya makin liar dan eranganku pun makin tidak karuan menahan nikmat yang luar biasa itu. Dan ketika klimaks kedua itu sampai, aku menjerit histeris sambil mempererat pelukanku. Benar-benar dahsyat yang kuperoleh walaupun bukan dengan lelaki muda dan tampan.

Walau pun sudah tua tapi Bos Rey masih mampu menaklukan gadis muda sepertiku. Kali ini dia membalikkan badanku hingga posisi tubuhku menungging lalu mengarahkan kemaluannya diantara kedua belah pahaku dari belakang. Dengan sekali sentak Bos Rey menarik pinggulku ke arahnya, sehingga kepala penis tersebut membelah dan terjepit dengan kuat oleh bibir-bibir kemaluanku. “Oooooouh… ouuuhhgh!” untuk kesekian kalinya penis laki-laki tersebut menerobos masuk ke dalam liang vaginaku dan Bos Rey terus menekan pantatnya sehingga perutnya yang gendut itu menempel ketat pada pantat mulusku.

Selanjutnya dengan ganasnya Bos Rey memainkan pinggulnya maju mundur dengan cepat sambil mulutnya mendesis-desis keenakan merasakan penisnya terjepit dan tergesek-gesek di dalam lubang vaginaku yang masih rapat itu. Inilah pengalaman pertamaku dijamah oleh laki laki yang sudah sangat berpengalaman dalam bersetubuh, Walaupun berusaha bertahan aku ahirnya kewalahan juga menghadapi Bos Rey yang ganas dan kuat itu. Bandot tua itu benar-benar luar biasa tenaganya. Sudah hampir satu jam ia menggoyang dan menyetubuhiku tetapi tenaganya tetap prima. Tangannya terus bergerilya merambahi lekuk-lekuk tubuhku.

Harus kuakui sungguh hebat lelaki seumur dia dapat bertahan begitu lama dan membuatku orgasme berkali-kali, mungkin karena sebelumnya dia sudah minum obat kuat Viagra, aah… entahlah.. aku tidak perduli hal itu, yang penting aku sudah melunasi perjanjianku dengan menyerahkan kegadisanku sebagai imbalan uang yang kubutuhkan. Aku pasrah saja ketika tubuhku kembali di terlentangkan Bos Rey diatas kasur dan digumulinya lagi dengan penuh birahi. Rasanya tak ada lagi bagian tubuhku yang terlewatkan dari jamahannya. ******* itu ternyata tidak mau rugi sama sekali, kesempatan menyetubuhiku itu dimanfaatkan sebaik mungkin,

Tak henti hentinya Bos Rey melahap kedua buah dadaku yang terguncang-guncang terkena hentakan batang kemaluannya. Dengan rakus disedot-sedotnya puting susuku dengan kuatnya yang kiri dan kanan bergantian, mataku terpejam pejam dibuatnya, sungguh Bos Rey menikmati puting susuku yang baru tumbuh itu dengan bernapsu. Tidak lama setelah aku mencapai klimaks berikutnya, dia mulai melenguh panjang, sodokanya makin kencang dan kedua payudaraku diremasnya dengan brutal sampai aku terpekik.

Setelah itu dia nenekan penisnya dalam dalam hingga batang kemaluannya terbenam seluruhnya sampai menyentuh rahimku. aku berteriak kesakitan dan berusaha meronta tetapi Bos Rey membekap bibirku dengan mulutnya sambil tangannya memeluk rapat pinggangku sehingga aku tak mampu bergerak lagi. Sambil meleguh panjang Bos Rey menembakkan air maninya kedalam rahimku dengan deras tanpa ada perlawanan lagi dariku.

Beberapa saat kemudian suasana jadi hening senyap hanya suara napas Bos Rey terdengar naik turun diatas tubuhku yang masih menyatu dengan tubuhnya. Aku sudah kehabisan tenaga tak mampu bergerak lagi dan kurasakan maninya menyembur nyembur hangat memenuhi rahimku, semoga saja aku tidak hamil pikirku dalam hati. Beberapa saat kemudian Bos Rey mulai bangkit dan mencabut kemaluannya dari tubuhku, dengan senyum kepuasan karena telah berhasil menikmati kecantikanku luar dalam. Tanganku segera bergerak selimut untuk menutupi tubuhku yang polos itu.

“Tak perlu kau tutupi lagi tubuhmu itu, aku sudah tahu dan merasakan semuanya… he..he… “Bos Rey masih sempat mengejek sambil meninggalkanku terbaring lemas di atas ranjang, aku diam saja tak perduli ejekannya mentalku masih mengalami shok berat akibat kehilangan keperawanan. Vaginaku masih terasa sakit akibat paksaannya bersetubuh. Bercak bercak darah perawanku mulai mengering disela sela pahaku yang putih bercampur dengan sperma Bos Rey yang menetes keluar dari dalam kemaluanku.

Air mataku jatuh menetes membasahi pipiku, tapi apa yang harus disesalkan, semuanya telah terjadi sesuai dengan kesepakatan yang kubuat.Tubuhku kini telah ternoda. Perlahan aku bangkit dari tempat tidur, dengan selimut yang melilit ditubuhku aku memunguti kembali pakaianku yang tercecer dilantai, segera aku menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Selintas kulihat Bos Rey duduk menggenakan kimono disofa sambil menikmati sebatang cerutu dibibirnya.Bos Rey tersenyum memandang tubuhku, Aku memalingkan muka dan mempercepat langkahku masuk kekamar mandi.

Aku mengenakan kembali baju dan rok miniku setelah lebih setengah jam membersihkan tubuhku . Dalam keadaan rapi Aku keluar dari kamar mandi, Kulihat Bos Rey masih duduk di Sofa sambil memegang botol minuman.

“Aku ingin pulang Bos … perjanjian kita sudah selesai..!” kataku sambil meraih tas kecil milikku diatas meja.
“Belum selesai Barbara… aku masih belum puas… !” kata Bos Rey sambil berdiri menghampiriku.
“Tapi..bukankah Bos Rey tadi sudah mendapatkan keperawananku..sesuai dengan kesepakatan kita..!” kataku sambil menepiskan tangan Bos Rey yang berusaha menjamah dadaku.
“Memang benar..tapi aku merasa belum puas..!” kata Bos Rey tersenyum kurang ajar.
“Aku tak mau lagi Bos … aku mau pulang … !kataku sambil melangkah cepat menuju pintu keluar kamar.

“Barbara… aku akan menelpon ke Bank dan membatalkan cek yang kuberikan padamu bila kamu menolaknya..!” Ancam Bos Rey sedikit keras. Langkahku jadi terhenti karena ancamannya, pikiranku jadi kalut, ******* ini benar benar licik.. Bila aku menolaknya dan Bos Rey membatal cek itu dengan menelpon bank, maka akan sia sialah pengorbananku ini. Bos Rey kembali mendekatiku dan meyentuh bahuku.

“Bagaimana, kau bersedia melayaniku lagi..?tanyanya sambil meraih pinggangku yang langsing. Aah… benar benar sialan tua bangka ini, aku tak berdaya menolaknya .Kupikir pikir untuk apa lagi jual mahal, toh aku sudah tidak perawan lagi. Akhirnya dengan berat hati aku hanya dapat menganggukkan kepala .
“Sekali ini saja Bos … “kataku singkat.
“Oke… no problem..”kata Bos Rey senang sekali.

Tanpa basa basi lagi Bos Rey langsung membuka kancing kancing bajuku dan melepaskannya kelantai sehingga nampaklah BHku yang berwarna merah jambu. Dengan kasar BH itu ditariknya lepas sehingga buah dadaku yang putih bersih kembali terbuka lebar menampakan kemulusan kulitku yang tersembunyi. Aku memaki maki dalam hati tanpa mampu berbuat sesuatu untuk mencegahnya. Buah dadaku yang sudah terbuka lebar itu langsung diserang Bos Rey dengan bernapsu, lumatan lumatannya makin menggila.Tubuhku menggelinjang gelinjang geli menahan birahi karena serangannya.” Ooughh… aahhh..ooughh..” Hisapan hisapan lidahnya pada puting susuku menyebabkan benda itu makin mengeras saja. Aku memejamkan mata pasrah berusaha menikmati perasaan itu, kubayangkan yang sedang mencumbui tubuhku ini adalah pria muda.

“Sshh.. aaahhh… eemhh..!” aku mulai tidak karuan saat jari-jarinya menyusup kedalam celana dalamku dan menusuk kemaluanku sambil memainkan klistorisku, sementara itu mulutnya tidak henti-hentinya menciumi payudaraku, sadar atau tidak aku kembali terbawa nikmat oleh permainannya. Perlahan lahan kurasakan tangan Bos Rey mulai beraksi melepaskan resleting rok miniku dan melorotkannya kebawah, detak jantungku semakin keras, tak lama celana dalamkupun menyusul lepas sehingga dalam sekejap tubuhku sudah telanjang bulat. Sesaat mata Bos Rey melotot memandangi tubuh polosku yang tampak putih bersih.



Kemudian Bos Rey yang bertubuh pendek meraih pinggangku yang ramping dan menuntunnya berjalan menuju kamar tidur utama. Aku hanya menurut saja kembali dibawa Bos Rey kedalam kamar tidur, aku sudah menduga bahwa Bos Rey ingin kembali mengerjai dan menikmati tubuhku yang putih mulus diatas kasur yang lembut itu, … aaaah… bandot ini sangat beruntung sekali… mendapatkan tubuhku tanpa perlawanan.

Setelah membaringkanku diatas kasur, Bos Rey segera membuka kimono yang dipakainya dengan tergesa gesa. Ternyata Bos Rey tak menggenakan apa apa dibalik kimononya. Aku memalingkan mukaku ketika Bos Rey mulai membuka kedua pahaku lebar lebar sehingga bibir vaginaku terbelah luas menantang. Rupanya Bos Rey sudah tak sabar ingin segera menyetubuhiku. Dengan pasti batang penisnya yang sudah tegang dari tadi mulai diarahkan kebibir kemaluanku yang sudah terbuka.

“Pelan pelan Om… masih sakit… !” kataku berbisik sambil menahan napas ketika kurasakan penis Bos Rey mulai menembus bibir vaginaku yang masih sempit.. Sambil membuka lebar kedua pahaku Bos Rey mulai mendorong penisnya keselangkanganku kuat kuat.

“auuww..aaahkhhh… !!aku memekik keras menahan yeri saat batang kemaluan Bos Rey yang keras itu dengan paksa memasuki lubang kemaluanku yang masih sempit. Untuk kedua kalinya aku tak kuasa menolak Penis Bos Rey yang tegang memasuki kemaluanku dalam dalam. Rasa nyeri masih terasa walaupun tidak sesakit ketika pertama kali Bos Rey menembus perawanku..

“He..he..Jepitan Memekmu sungguh nikmat sekali Barbara, lebih nikmat dari pada gadis gadis lain yang sudah pernah aku perawani… he..he… payudaramupun lebih kenyal dan berisi..”kata Bos Rey sambil mulai menggoyangkan pinggulnya naik turun menggauliku. Aku diam saja mendengar ejekannya, saat ini badanku mulai terguncang guncang seirama dengan goyangan tubuh Bos Rey yang menindih tubuhku.

“Oohh..ooohhhh… oooohhhhhh… “suaraku tak dapat kutahan lagi ketika gerakan Bos Rey semakin cepat memacu tubuhku hingga tersentak sentak dengan keras.Birahiku jadi terangsang lagi, cairan vaginaku mulai banyak keluar sehingga Penis Bos Rey kini sudah lancar keluar masuk vaginaku. Sambil tangannya mencengkram buah dadaku, goyangan Bos Rey semakin menggila.

“Oooouuh… oooohhhhhhhh… Bos Rey… “Tubuhku semakin menggeliat geliat tak karuan ketika buah dadaku kembali dilumat lumat Bos Rey dengan ganasnya. Gesekan Batang penis Bos Rey semakin terasa nikmat. Ahirnya aku tak dapat bertahan lebih lama lagi, tubuhku mengejang lagi, aku mengalami Orgasme lebih dulu.

“Nikmat, bersetubuh denganku..?” kata Bos Rey senang karena berhasil membuatku mencapai Orgasme. Aku memejamkan mata menahan malu telah diperdayainya hingga mengalami orgasme. Bandot tua ini memang bukan tandinganku, Pengalamanya sangat jauh dibandingkan aku yang baru hari ini mengenal seks, karena itu dengan mudah dia dapat menaklukanku.

“Sekarang giliranku untuk bersenang senang nona cantik… “kata Bos Rey sambil merubah posisi tubuhku berbalik seperti orang merangkak. Rupanya Bos Rey ingin menembakku dari belakang. Aku hanya dapat pasrah mengikuti kemauan bandot ini. Tepat di hadapanku terdapat kaca rias yang besar didinding, sehingga aku dapat melihat tubuhku telanjang bulat serta dibelakangku terlihat Bos Rey sedang mengagumi kemulusan tubuhku.

“Tak kusangka tubuhmu benar benar sempurna Barbara, kamu sungguh cantik sekali, beruntung sekali aku dapat memerawanimu… ” Bos Rey tertawa sambil menyelipkan penisnya lagi di antara kedua kakiku lewat belakang. Dengan satu gerakan keras penisnya bergerak maju.

“Oohhh.., oouugghh.., aaahhhhh.. Aakkhh..!” Suaraku kembali terdengar ketika penis Bos Rey dengan paksa menembus tubuhku dari belakang. Dengan bernapsu Bos Rey kembali menggoyangku maju mundur sehingga buah dadaku yang menggantung ikut terguncang guncang berirama. Sambil terus menggoyangku tangan Bos Rey yang bebas kembali meremas remas buah dadaku yang menggantung lepas. Melalui cermin besar didepanku, terlihat Bos Rey sedang menggauli tubuh telanjangku, selintas nampak seperti seorang bidadari sedang diperkosa habis habisan oleh iblis hidung belang. Karena sepertinya tidak berimbang sekali, yang satu gadis muda cantik dan satunya lagi bandot tua.

“aaahhh… ihhhm…emmh ” Gerakan Bos Rey Semakin cepat menyodok nyodok rahimku, rasanya aku sudah tak kuat lagi, tampaknya Bandot Tua itu juga sudah akan mencapai klimaxs. Tiba tiba Bos Rey membalikan posisi tubuhku sehingga aku kembali terlentang dihadapannya. Sambil menindihku Bos Rey kembali menghujamkan penisnya kedalam kemaluanku dengan kuat.

“Ooouugghh… !!” Bos Rey nampak menikmati jeritanku ketika dia menghunjamkan lagi penisnya ke vaginaku yang telah basah oleh cairan licin. Sambil terus menggenjot tubuhku, bibir Bos Rey kini dengan leluasa melumat dan menjilati leher jenjang ku yang terkulai lemas tertengadah ke atas. Suara hisapannya bergema keras diruangan ini. Gerakan dan hentakan-hentakan masih berlangsung, iramanya pun semakin cepat dan keras. Aku hanya dapat mengimbanginya dengan rintihan-rintihan lemah “Ahh.. ohh.., ooh.. ohh.. ooohh..!” sementara tubuhku telah lemah dan semakin kepayahan. Akhirnya badan Bos Rey pun menegang sambil mendekapku kuat kuat .

“Aaah emmmh Sakit Bos kataku sambil berusaha melepaskan pelukannya yang kuat tapi Bos Rey malah menekan kemaluannya dalam dalam tak perduli dengan jeritanku Dan “Akkh… Crutts” Bos Rey berejakulasi di rahimku, sperma yang keluar jumlahnya cukup banyak sehingga meluber keluar dari belahan Vaginaku. Bos Rey nampaknya menikmati semburan demi semburan sperma yang dia keluarkan, sambil menikmati bibirku yang terbuka kepayahan .

Bos Rey mengerang kenikmatan di atas tubuhku yang sudah lemas, sementara rahimku terus menerima semburan sperma yang cukup banyak. Badan Bos Rey menggelinjang dan mengejan disaat melepaskan semburan spermanya yang terakhirnya dan merasakan kenikmatan itu. Batinnya kini puas karena telah berhasil menyetubuhiku habis habisan serta merengut keperawananku yang selama ini menjadi Primadona SPG di perusahaanya. Senyum puas pun terlihat di wajahnya sambil menatap tubuh ku yang tergolek tak berdaya di bawah pelukannya.

Bos Rey ptubuhnya tampak lemas diatas tubuhku. Perlahan kudorong tubuh gemuknya kesamping agar tak membebani tubuhku. Ahirnya akupun tertidur kelelahan dipelukan Bos Rey setelah beberapa ronde tadi melayani napsu birahinya yang tak putus putus. Sore harinya kembali aku digarapnya di kamar mandi ketika dipaksa mandi bersama, sambil berdiri merapatkan punggungku ketembok Bos Rey kembali menggoyangku, sebelah kakiku diangkatnya keatas sehingga penisnya leluasa keluar masuk vaginaku, aku merintih rintih kecil dibuatnya. Sore itu aku terpaksa melayaninya sampai Bandot itu mendapatkan kepuasan dan dia semprotkan semua maninya dalam vaginaku.

Setelah puas mengerjaiku barulah Bos Rey mau melepaskanku dan mengantarkanku pulang. Sepanjang Jalan, aku hanya diam membisu disamping Bos Rey yang mengemudikan mobil, Aku masih sakit hati padanya yang telah berhasil memperdayaiku, Tubuhku habis habisan dikerjainya, Vaginaku masih terasa sakit akibat paksaannya bersetubuh, bagian tubuhku yang tersembunyipun penuh dengan warna merah bekas cupangannya terutama dibagian buahdada dan paha putihku. Yang lebih menyakitkan lagi Bos Rey mengambil celana dalamku tanpa dapat kutolak, katanya setiap gadis yang berhasil diperawaninya akan dikoleksi celana dalamnya.

“Bila kamu butuh uang lagi, kamu bisa hubungi aku lagi Barbara… tentunya kamu tak keberatan, memberikan kenikmatan tubuhmu itu… he..he… “kata Bos Rey sebelum aku turun dari mobilnya. Aku diam saja sambil berlalu darinya, sudah pukul 5 sore saat aku tiba didepan rumahku. Agen BandarQ
NagaQQ

0 komentar:

Posting Komentar